Waspada, Berita Pilpres Bohong dari Situs Ini!
Menjelang pengumuman hitung suara Pemilu Presiden RI 2014 pada Selasa, 22 Juli 2014, muncul situs web dengan alamat Com--News.com. Situs ini menyebarkan berita HOAX dan menjiplak nama portal berita besar di Indonesia.
Nama portal berita yang dijiplak termasuk Kompas.com dan Tribunnews.com. Caranya, pengelola situs ini membuat sub domain dengan alamat: kompas.com--news.com dan tribunnews.com--news.com sehingga menyesatkan para pembacanya.
Dari pantauan KompasTekno, beberapa pengguna media sosial terlihat membagikan berita bohong dari Com--News.com karena mereka tidak memperhatikan sub domain yang bersangkutan. Berita yang banyak dibagikan dari situs web ini berjudul: "Akhirnya Jokowi Mengundurkan Diri." kemdian yang marak juga adalah "KETUA KPU DIJADIKAN TERSANGKA OLEH MK" JOKOWI DITANGKAP" atau "MEGAWATI DIPANGGIL KPK".
Intinya dengan menggunakan situs ini anda bisa membuat berita karangan anda sendiri dan menampilkannya seolah-oleh berita tersebut dikeluarkan oleh kantor berita terkenal di indonesia.
Walaupun sebenarnya layanan ini adalah layanan yang diperuntukan untuk mengerjai saja, namun beberapa hari terakhir ini sudah marak digunakan untuk keperluan FITNAH terutama berkaitan ISU di tuntutan capres Prabowo Subianto ke MK, hal ini dilakukan oleh para pendukungnya, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian saat ini dan sudah menangkap 2 orang yang menyebarkan berita meresahkan menggunakan media ini, tapi awas jangan kebablasan atau anda bisa berakhir ditangkap pihak POLRI karena menyebarkan berita BOHONG ke PUBLIK.
Namun,
sebagian dari pengguna media sosial sudah mengetahui bahwa kabar
tersebut tidak benar dan berasal dari situs web yang mencatut nama
portal berita besar.
"Ini tautan berita tipuan yang mencatut Kompas," tulis seorang pengguna Twitter bernama Amir Sidharta dengan akun @senirupa.
Pengguna Twitter lain me-mention akun Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait tautan artikel dari Com--news.com yang mencatut nama Tribunnews. "@kemkominfo saya mau melaporkan ada sesuatu yang tidak beres dengan link ini," tulis pengguna dengan akun @yayinuryayi.
Ironisnya, Com--News.com juga mengambil keuntungan finansial dengan membuka lapak iklan di situs web-nya memanfaatkan layanan Google AdSense.
Jika Anda ingin menikmati berita terkini dari Kompas.com dan Tribunnews.com dapat mengakses www.kompas.com dan www.tribunnews.com atau ikuti akun Twitter @kompascom dan @tribunnews.
So anda masih percaya dengan berita "KETUA KPU DIJADIKAN TERSANGKA?" atau "JOKOWI DITANGKAP?" atau "MEGAWATI DIPANGGIL KPK?" jika ya selamat anda sedah di bodoh-bodohi oleh pelaku yang OTAKNYA lebih sedikit dari anda!
Salam damai, Salam Persatuan
(anti Faker Team)
Source : http://komunitasafi.blogspot.com/...website-prank-jebakan-yang-digunakan.html
Menjelang pengumuman hitung suara Pemilu Presiden RI 2014 pada Selasa, 22 Juli 2014, muncul situs web dengan alamat Com--News.com. Situs ini menyebarkan berita HOAX dan menjiplak nama portal berita besar di Indonesia.
Nama portal berita yang dijiplak termasuk Kompas.com dan Tribunnews.com. Caranya, pengelola situs ini membuat sub domain dengan alamat: kompas.com--news.com dan tribunnews.com--news.com sehingga menyesatkan para pembacanya.
Dari pantauan KompasTekno, beberapa pengguna media sosial terlihat membagikan berita bohong dari Com--News.com karena mereka tidak memperhatikan sub domain yang bersangkutan. Berita yang banyak dibagikan dari situs web ini berjudul: "Akhirnya Jokowi Mengundurkan Diri." kemdian yang marak juga adalah "KETUA KPU DIJADIKAN TERSANGKA OLEH MK" JOKOWI DITANGKAP" atau "MEGAWATI DIPANGGIL KPK".
Intinya dengan menggunakan situs ini anda bisa membuat berita karangan anda sendiri dan menampilkannya seolah-oleh berita tersebut dikeluarkan oleh kantor berita terkenal di indonesia.
Walaupun sebenarnya layanan ini adalah layanan yang diperuntukan untuk mengerjai saja, namun beberapa hari terakhir ini sudah marak digunakan untuk keperluan FITNAH terutama berkaitan ISU di tuntutan capres Prabowo Subianto ke MK, hal ini dilakukan oleh para pendukungnya, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian saat ini dan sudah menangkap 2 orang yang menyebarkan berita meresahkan menggunakan media ini, tapi awas jangan kebablasan atau anda bisa berakhir ditangkap pihak POLRI karena menyebarkan berita BOHONG ke PUBLIK.
Ini adalah tampilan asli website tersebut, anda bisa menciptakan berita apapun yang anda karang melalui website ini. |
"Ini tautan berita tipuan yang mencatut Kompas," tulis seorang pengguna Twitter bernama Amir Sidharta dengan akun @senirupa.
Pengguna Twitter lain me-mention akun Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait tautan artikel dari Com--news.com yang mencatut nama Tribunnews. "@kemkominfo saya mau melaporkan ada sesuatu yang tidak beres dengan link ini," tulis pengguna dengan akun @yayinuryayi.
Ironisnya, Com--News.com juga mengambil keuntungan finansial dengan membuka lapak iklan di situs web-nya memanfaatkan layanan Google AdSense.
Jika Anda ingin menikmati berita terkini dari Kompas.com dan Tribunnews.com dapat mengakses www.kompas.com dan www.tribunnews.com atau ikuti akun Twitter @kompascom dan @tribunnews.
So anda masih percaya dengan berita "KETUA KPU DIJADIKAN TERSANGKA?" atau "JOKOWI DITANGKAP?" atau "MEGAWATI DIPANGGIL KPK?" jika ya selamat anda sedah di bodoh-bodohi oleh pelaku yang OTAKNYA lebih sedikit dari anda!
Salam damai, Salam Persatuan
(anti Faker Team)
Source : http://komunitasafi.blogspot.com/...website-prank-jebakan-yang-digunakan.html
Title : Website PRANK (jebakan) yang digunakan untuk kampanye hitam dan penipuan!.
Description : Waspada, Berita Pilpres Bohong dari Situs Ini! Menjelang pengumuman hitung suara Pemilu Presiden RI 2014 pada Selasa, 22 Juli 2014, munc...
Description : Waspada, Berita Pilpres Bohong dari Situs Ini! Menjelang pengumuman hitung suara Pemilu Presiden RI 2014 pada Selasa, 22 Juli 2014, munc...
0 Response to "Website PRANK (jebakan) yang digunakan untuk kampanye hitam dan penipuan!. "
Posting Komentar